Tuesday, June 05, 2012

Tutorial Instalasi Archlinux (part 2)

UPDATE
tutorial ini sudah OUT OF DATE, tidak cocok digunakan dengan image installer archlinux yang baru, silakan buka http://www.archlinux.org/ untuk referensi tutorial instalasi yang terbaru
part 1 >> http://www.ardhi.web.id/2012/06/tutorial-instalasi-archlinux.html
part 3 >> http://www.ardhi.web.id/2012/06/tutorial-instalasi-archlinux-part-3.html

Kali ini kita lanjutkan

2.4 Prepare hard drive(s)
Bagian 2 ini khusus membahas mengenai penyiapan partisi hard disk. Installer Archlinux menggunakan aplikasi hard disk formatter berbasis command line. Saya sendiri tidak pernah pake karena ga mau repot. Kalau teman-teman pengen nyaman, siapin dulu partisi kosong untuk swap dan /, tapi kalau suka banget sama CLI ya sah2 saja dan justru harus dipake tool formatter hard disk yang ada di installer Archlinux ini.
Saya pilih opsi Manually Partition Hard Drives
Karena partisi sudah saya siapkan sebelumnya, saya ga ngapa-ngapain di sini :v

Saya cuman mau periksa apakah partisi sudah terbaca, saya pilih /dev/sda (hard disk). Kalau yang /dev/sdb di gambar bawah ini adalah partisi USB flashdisk saya

Habis tekan ENTER saya kemudian dibawa ke tampilan dewa a.k.a. konsol ireng, yaitu program pemartisi hard disk berbasis command line (lali jenenge apa) bawaan dari installer Archlinux. Saya ga ngapa-ngapain di sini, cuma liat apakah sudah ada sda1, sda2, dst sesuai dengan partisi yang sudah saya siapkan. Lalu saya keluar dari sini dengan memilih menu Quit

Setelah itu saya berhasil keluar dari tampilan dewa, dan mengakhiri sesi pemartisian ini dengan memilih opsi DONE

Langkah selanjutnya adalah memilih opsi Manually Configure block devices, ...

Kemudian saya pilih opsi uuid, opsi ini ga memerlukan settingan macem2

Selanjutnya kita akan menentukan filesystem dan mount point. Ingat kembali, di linux minimal kita perlu 2 partisi yaitu swap dan /.
Saya mau buat partisi / di /dev/sda1 dan swap-nya di /dev/sda5
CATATAN: Saya sudah memartisi hard disk saya sebelumnya

Saya pilih /dev/sda1 terlebih dulu, kalau muncul peringatan untuk membuat filesystem pilih Yes saja.

Saya pake filesystem Ext4 untuk /dev/sda1 (partisi /)

Kemudian saya tentukan mount point untuk /dev/sda1 sebagai /

Pilihan untuk memasukkan label partisi adalah opsional, lewati saja.

Demikian pula pilihan untuk memasukkan opsi tambahan untuk pembuatan filesystem Ext4 saya lewati.

Partisi / sudah siap, selanjutnya siapkan partisi swap. Saya pilih partisi /dev/sda5 untuk dijadikan swap.

Pilih filesystem swap untuk partisi tersebut

Lanjut sampe selesai partisi swap telah siap. Di bagian akhir ntar ada peringatan kalau saya melewatkan partisi /boot. Saya pilih ignore saja, Archlinux menyarankan folder /boot dibuat ke partisi tersendiri, namun pake folder /boot di partisi / saja. Jadi ga masalah kalau kita melewatkan opsi ini.
Demikian tutorial bagian kedua ini, dan masih akan lanjut di bagian ketiga

0 comments:

Post a Comment

ardhi.web.id. Powered by Blogger.