Oke,
hare gene kalau coding sendirian apalagi untuk proyek yang besar dan
rumit tentu sangat berat jika dihandle sendirian,
kecuali kamu adalah programmer kemaruk
yang ingin keuntungan 100% untuk diri kamu sendiri :p.
Untuk
itulah gunanya sebuah tim software developer yang
bekerja bersama secara serasi, selaras, dan seimbang :p guna
mempertahankan hidup sebuah vendor atau yang lebih dikenal sebagai
sopwer hos :p.
Melalui
sebuah tim, kita bisa coding bersama dengan membagi pekerjaan coding
ke dalam beberapa modul-modul berbeda yang bisa dikerjakan setiap
anggota tim. Untuk itu perlu adanya sharing kode
sumber a.k.a source code.
Kalau kamu adalah seorang developer yang ga gaul, pastilah kamu akan men-sharing source code yang kamu kerjakan dengan cara meng-hosting atau mengirimkannya kepada anggota tim kamu :v
Hal
tersebut sederhana dan simpel, namun pernahkah terpikir bagaimana
jika banyak revisi yang kamu lakukan kemudian teman kamu meminta
source code versi yang terdahulu sebelum kamu edit terakhir
kali?
Jika
kamu punya backup-nya tentu mudah, namun jika backup hilang? :D
Di
sinilah disadari perlunya manajemen sharing source code yang
baik dalam sebuah tim.
Untuk
mempermudah pekerjaan, telah tersedia tool-tool yang dapat
digunakan dalam pengembangan perangkat lunak dalam tim/secara grup.
Di antaranya ada CVS, git, dan Subversion (SVN).
Kali
ini saya akan membahas SVN
Kenapa
kok pilih SVN?
Karena
SVN sudah saya coba :v, kebetulan kantor saya juga memakai SVN.
Untuk
part 1 ini pembahasan saya hanya sampai instalasi SVN dan
konfigurasi SVN dengan web server apache tanpa
tambahan security.
Sebagai
catatan, saya menggunakan OS Archlinux x86_64, untuk
pengguna OS lain harap menyesuaikan. Sebenarnya saya dulu pertama
kali nyoba di OpenSUSE tapi OpenSUSEnya udah diganti sama Arch :D.
Instalasi SVN
Untuk menginstall subversion di Archlinux gunakan pacman, buka
terminal dan ketik
pacman -S subversionInstalasi Apache
Setelah SVN terinstall, lanjutkan dengan menginstall Apache. Apache
diperlukan agar akses ke server subversion dapat dilakukan
melalui protokol http. Untuk instalasi SVN di Archlinux gunakan
perintah
pacman -S apache
catatan: kalau pake pacman harus sebagai root yah :)
Konfigurasi Subversion
Langkah berikutnya adalah konfigurasi.
Buat directory untuk menyimpan file-file yang disharing dalam
subversion, di sini saya membuat directory di /srv/repo
mkdir -p /srv/repo
Karena /srv tidak masuk dalam /home maka perintah di atas harus
dilakukan sebagai root
Kemudian saya ubah permission directory /srv/repo
tersebut agar dapat diakses oleh user biasa
chmod -R arch:users /srv/repoPerintah di atas akan menyebabkan directory /srv/repo menjadi milik user arch dan group users
arch adalah user yang
saya pakai (bukan root)
Atau dapat juga mengubah permission
dengan perintah berikut seperti
yang ditulis dalam halaman wiki Subversion Archlinux
chown -R http.http [directory][directory] ini harus diganti menyesuaikan path directory untuk svn di OS kamu
Konfigurasi Apache
/etc/httpd/conf/httpd.conf
Pastikan baris berikut ini ada pada file tersebut, jika belum ada
bisa ditulis sendiri
LoadModule dav_module modules/mod_dav.so LoadModule dav_fs_module modules/mod_dav_fs.so LoadModule dav_svn_module modules/mod_dav_svn.so LoadModule authz_svn_module modules/mod_authz_svn.soKemudian cari baris berikut
Include conf/extra/httpd-vhosts.confJika di depannya ada tanda # hilangkan tanda tersebut
Simpan file /etc/httpd/conf/httpd.conf
Konfigurasi Virtual Host Apache
Sebagai root, edit file
/etc/httpd/conf/extra/httpd-vhosts.conf
Comment semua baris yang ada
dalam file tersebut dengan cara menambahkan tanda # di depan
masing-masing baris konfigurasi
Kemudian tuliskan konfigurasi
berikut:
<Location /repo> Allow from all DAV svn SVNParentPath /srv/repo SVNListParentPath On SVNAutoversioning On SVNReposName "archbox repository" </location>
catatan :
Location /repo
→ /repo
ini harus disesuaikan
dengan nama yang ingin kamu gunakan nanti untuk mengakses server SVN
lewat broser, kalau pake seperti saya nanti ngaksesnya jadi
http://[nama_server/ip_server]/repo
SVNParentPath /srv/repo
→
/srv/repo
ini juga harus
disesuaikan dengan path SVN kamu, kalau di tas tadi saya kan buatnya
di /srv/repo
Restart Apache
Jika Apache belum jalan di start
dulu lah :) pake perintah
/etc/rc.d/httpd start
Kalau sudah buat konfigurasi seperti
di atas dan udah start apachenya, jangan lupa direstart
/etc/rc.d/httpd restartKedua perintah di atas harus dilakukan sebagai root
Jika berhasil, tidak muncul pesan error pada terminal saat
kamu melakukan start ataupun restart apache.
Akses server Subversion-nya dengan mengetikkan alamat
http://localhost/repo di browser,
berikut adalah penampakannya
Oke sampe sini dulu, selanjutnya nanti akan saya tuliskan bagaimana
menggunakan server Subversion yang sudah kita setting ini.
Buat pengguna OS atau distro linux lain harap menyesuaikan yah, saya
rencanya mau tulis untuk distro OpenSUSE juga ntar
UPDATE >> Membangun Server Subversion Part2
UPDATE >> Membangun Server Subversion Part2
Sumber:
0 comments:
Post a Comment